salty_fish
Sebelumnya.. tulisan ini sengaja saya buat untuk memberi semangat dan dorongan kepada diri saya sendiri, kalau yang lain juga terkena.. ya.. Alhamdulillah.. Tujuannya sedehana, Cuma ingin menjaga hati yang kadar keimanannya sering naik-turun, setidaknya dikemudian hari akan ingat.. saya pernah membuat tulisan ini lho.. watch out your step..!!

”Maka Allah mengilhamkan kepada Jiwa itu Jalan Kefasikan dan Jalan Ketakwaan. Sesungguhnya beruntunglah orang yang menyucikan jwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya” (QS: Asy Syams 8-10)

----


Pernah bilang atau dengar kata ini??
“…Ah.. skadar sunnah, nyantai aja.. ,‘ga dikerjakan khan ga apa-apa…

atau ini..
“Makruh ini hukumnya.. sekali-kali boleh lah.. ‘ga dosa koq..!!

Terkadang saya malu sendiri.. koq perhitungan banget yah.. padahal kalau saja disederhanakan. Hanya ada dua pilihan Saja.. Perintah dan Larangan. Sebenarnya ada juga perkara yang mubah, akan tetapi untuk perkara yang samar ini lebih baik untuk ditinggalkan.. wallohu’alam.. 

Syarat untuk mengerjakannya juga sederhana, Ikhlas dengan memurnikan tujuan hanya untuk Allah semata, dan Muttaba’ah dengan mengikuti Sunnah dari Rosulullah [Solallahu’alaihi wassalam] dengan tidak meng”ada-adakan” perkara baru. Dengan kunci ini InsyaAllah ibadah akan terasa ringan.. 
Sebagai contoh.. Sholat berJamaah di Masjid (InsyaAllah Tulisan tentang ini segera menyusul..), akan terasa ringan, tidak ada perhitungan secara fiqih ini hukumnya Fardu ‘Ain bagi Laki-laki, Fardu Kifayah, atau Sunnah Mu’akaddah.. Kerjakan saja.. ini adalah suatu perintah..!! Hitung-hitungan pahala menyusul dibelakang…
Contoh lainnya adalah soal Rokok (Alhamdulillah saya didik keras untuk tidak merokok)..
Tinggalkan saja..!!, ini jelas-jelas larangan koq.. tidak perlu ada perdebatan tentang Makruh atau Haram Hukumnya.. Terkadang saya heran sendiri, banyak yang memperdebatkan Fatwa MUI tentang Haramnya Merokok, dan dengan Sombongya banyak yang menjawab.. “Ah.. Ulama juga bisa salah.. wong Nabi aja pernah salah koq..!!” atau “Mana dalil syar’i dalam Alqur’an atau hadist yang secara tekstual tentang Haramnya Rokok..!!”.. Subhanallah..!! seolah-olah hanya MUI saja yang memFatwakan soal ini.. Benarlah sabda Rosulullah [Solallahu’alaihi wassalam];
“ ..Sombong adalah menolak yang Hak, dan merendahkan manusia.” (HR.Muslim)

Kalau kedua pilihan dan syarat itu sudah dimengerti, barulah bisa dijabarkan secara Fiqih tentangPerintah dan Larangan, serta perkara ‘tengah’ yang disebut mubah.
Perintah dibagi menjadi 2: Fardu (wajib), dan Sunnah. Beberapa cabang dari Wajib antara lain,Fardu ‘Ain dan Fardu kifayah. Sunnah juag terdiri dai beberapa cabang, antara lain sunnah muakkadahdan selain muakkadah.
Larangan dapat dikelompokkan menjadi 2: Haram dan Makruh.

bersambung….. InsyaAlloh….



Quotes:
Ayyub berkata.. “Bagi para aktivis, mengikhlaskan niat jauh lebih sulit dari melakukan seluuh amalan”

Sebagian Ulama berkata.. “Ikhlas sesaat berarti keselamatan abadi. Tetapi ikhlas itu sulit sekali”

---
“Tidak ada yang memperdebatkan tentang Ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu jangalah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota kekota yang lain dengan memperdayakan kamu” (QS: Al Mu’min 4)
1 Response
  1. nanda Says:

    saat g dapet apapun dari hal baik yg dikerjakan,, APAPUN,,,!! membiasakan yg bener atau membenarkan yg biasa??? -__-"