salty_fish



“La Suudeeee.. ada 2 orang Bali Gan.. Total ada 16 orang, mau diapain mereka ini Gan?” Celoteh Supervisor Galau, sebut saja ‘Bunga’ eh Lukas (bukan nama sebenarnya.. wkwkwk) yang dengan galau-nya langsung meng-update status Blackberry messenger -nya. Seperti biasa status beliau selalu dikomentari sinis oleh anak buahnya (yang tentu saja galau juga) Leo disambut tawa terkekeh ala Ari. Tak lama berselang salah satu Pemuda Galau lainnya muncul.. “Gimana ini Bang?” sambung Dyka yang ikut bergabung mendengar keriuhan dari ruang sebelah. “mau di tempatin dimana klo 16 orang Bos?” saut Yus yang menimpali obrolan sore menjelang maghrib itu.. “Jalanin aja.. Bissaaaa itu..” Jawab saya sekenanya sambil tertawa ga Jelas.. Hwahaha.. (#devil Mode ON). Daann.. seperti biasa obrolan ringan yang ga jelas masih berlanjut dengan topik-topik yang ga jelas juga.. wkwkwk..


Oh iya.. Kantor kami di jadwalkan bakal menerima 16 Pemuda calon penerus generasi bangsa (#Halah.. appaa coba) yang akan di tugaskan untuk mengerjakan beberapa Project khusus sebagai bagian dari program On The Job Trainning (OJT) bagi karyawan baru. Sempat terbesit dibenak saya.. segerombolan pemuda galau dikantor aja sudah cukup ramai.. apa jadinya jika ditambah 16 orang pemuda galau lainnya. Konon Khabarnya Perubahan Pola OJT (yang katanya berbasis Project) ini untuk mengubah wajah Per-OJT-an yang dimasa lalu dinilai suram (^-ilustrasi pake’ adegan petir2 gitu.. wkwkwk). Antara sengaja atau khilaf.. salah satu contoh tidak sukses OJT dimasa lalu menampilkan email dari **teeeetttt**(^-Sengaja disensor takut yang disinggung baca wkwkwk..) yang (tentu saja saya kenal) menggambarkan potret di perusahaan ini (dengan sedikit bumbu sinetron ato adegan film korea yak? Wkwkwk..).




And here They are... (randomly introduced to you)
 
1st Impression.. masih malu2
masih kalem (blon kluar aslinya)




Aji yang digossipin memiliki hubungan special (ga pake telor) sama Ivan yang dianggap paling sepuh diantara mereka (lantaran perut mendahului karir.. wkwkwk), Komang yang selalu memajang tampang (sok) lugu agak ke galau-galua-an (appaaa cobaa..), Dwi yang (katanya) pendiem dan (katanya juga) terkenal rapi, Taufik yang sempet ke Gep berpegangan tangan mesra waktu belajar berenang bareng Elan (mas ichii.. *kedip2 wkwkwk) yang foto adeknya menggemparkan gerombolan ini, Agung si anak bekasi yang (sumpah) cupu dan ga gaol. Unggul yang ga mengenal kata kurang soal makanan dan ternyata menjadi secret admire **teeettt** (sensor). Wahyu yang kadang penjelasannya panjang lebar ga tentu arah (piiss hok..), Ibnu S yang kadang BC ga kira-kira (pliiiss deh nuu.. sumpah guwe ga tau tempat service BB di Bima dimana.. #tepokjidat), Niki yang merasa paling gondrong (^-aslinya bagian depannya agak gemerlap) dan harus move on lantaran mengorbankan S2-nya demi berkarir di perusahaan ini, Ahmad yang never surrender dan suka sesuatu yang ke-jepang-jepangan, Harisnu yang merasa morgan beruntung mirip sama dia dan paling diandelin buat maju ngejelasin biar orang pada bingung, Sura yang punya badan boleh gede tapi hati kaya’ orang korea (^-padahal Cuma sekali ke-Gep nonton film drama korea wkwkwk) Edo master PeHaPe yang entah korbannya bertebaran dimana-mana (^-Bagilah Abangmu ini satuuu aja Do..#fokus hehehe), dannn Ibnu W yang suka manggil orang Jamban (yang Justru akhirnya jadi julukan dia sendiri) dan palin diandelin buat nganterin ke Bank karena brewok-nya trus paling pantes jadi sopir.. wkwkwk... (*piss Nuu :p)


Mereka (dengan gilang gemilang) menunjukkan keseriusan untuk belajar dan menimba ilmu serta pengalaman (^-padahal sering kedapetan tidur2an di Musholla kantor #tepokjidat)

Mereka semua memberi warna dan (sedikit) membawa perubahan (sementara) bagi crew disini. Contohnya Yus, Dyka, Zaki yang biasanya dateng kekantor sambil senyam-senyum sok innocent; jadi dateng agak pagian. Trus (lagi2) Dyka & Yus yang jadi bisa pake’ sepatu selama dikantor. Zaki yang semakin semangat tampil modis.. Cuma Devi yang tetep Fokus mikirin balik tiap Jumat sore, wkwkwk... 


Not bad.. ketika mereka (tepatnya 3 orang) dikirim ke Tanjung Lebay yang berlokasi di pulau kecil diseberang pulau utama. Suatu malam pernah dapat laporan klo mereka sempat mereka di Intimidasi ‘Preman’ Lokal, tapi setelah diingatkan “Katanya udah diksar.. gitu aja koq takut..” mereka kompak bilang “Siiiaaappp Bang..” (Gooooood booyy *double thumb up).  Beberapa hari kemudian saya menyusul ke Tanjung Lebay lantaran khawatir (so sweet ga cuuy? Wkwkwk..) bersama 2 tenaga tambahan. Dan ternyata oh ternyata mereka cukup bahagia disana karena malem harinya masih sempet nonton film korea dari laptop masing-masing (Ups keceplosan.. *gigit kWh liat tampang sangar nonton drama korea).


Hampir tiap malem kantor juga makin rame karena kehadiran mereka, bukan lantaran mereka sibuk ngerjain project ato belajar.. Tapiiiii... Fire in the Hole..!! (buat yang tau aja deehh..) wkwkwk.. sampe-sampe semua Komputer kantor terinstall game ini.. #tepokjidat
Sumpah.. ini paling Serius..!!


Off the Work... ada beberapa Jalan-jalan GeJe bareng mereka.. salah satu yang paling Fenomenal adalah Touring bermotor ke Lokasi Wisata yang katanya Aer Terjun.. hehehe.. Hujan, Badai dilalui dengan motor.. jalan hutan yang becek dan berlumpur di jabanin.. (ini serius lhoo.. bukan kiasan.. wkwkwk..). Pake’ Adegan Jatoh2 pulak dari motor (wkwkwk.. sayang lupa moto adegan jatuhnya.. #Devil Mode ON), Cuma satu motor yang ga jatuh.. Motor yang ditunggangin manajer-nya yang baik hati dan tidak sombong (*yang protes awas.. hohoho..) ^-Padahal Cuma dibonceng.. Disinilah mereka di Uji (dengan ujian yang GeJe tentu) sehingga mereka layak disebut sebagai “Toboalay Fighter..!!” (*tepoktangan rame2 yeeiiiiyyy..)
biar susah tetep sadar kamera
Abis Touring Ujan2an

Jalan-Jalan Terakhir (yang katanya acara bakar2ikan, tapi manajernya yang disuruh bakar ikan ^-Ga Sopan wkwkwk..). Full Team.. ke Pantai Gunung Namak with some picture yang ga layak dipajang disini.. ga usah banyak omong, liat aja foto nya deehh.. hehehe..

Ayoo satu Lagi Kemana??


Btw, Jangan salah... Hasil evaluasi akhir menunjukkan Team Distribusi Menjadi Peringkat 1 dalam angkatan mereka lhoo.. (asyeekk dapet piala ^-pialanya kaya’nya dibawa tidur semalem sama spv. Galau .. wkwkw #ngarang), dan Team Niaga Jadi Peringkat 2.. *tepoktangan lagi rame2.. yeeiiyy..
Push Up Dollooo sebelum latihan wkwkw
 

On Be Half Team.. kami Cuma Bisa Bilang.. Terimakasih buat semua-nya Guys..!!

Piala Kebanggan Mentor


Just Remember my word Lads.. “Just Love it, or Leave it..!!”.. Jadi tetep semanga ‘n Keep’in Rock..!!

Bonus Para Pemuda Galau (minus Lukas)


Bonus Lagi.. *uhuk2

Disclaimer: Cerita ini hanyalah fiktif belaka, klo ada kesamaan nama dan peristiwa.. yaaa.. suka-suka yang punya Blog Dooonnkk... wkwkwkwk... *piss aahh...
salty_fish


Ada lima jenis manusia jika ditilik dalam permasalahan ini..

Pertama, orang yang apabila diberi sesuatu dia menolak dengan keras, hingga terkadang dapat menyebabkan rusaknya hubungan dengan orang yang melakukan pemberian. Kedua, orang yang apabila diberi sesuatu melakukan penolakan secara halus tanpa mengakibatkan rusaknya hubungan dengan orang lain. Orang dengan katagori ini biasanya tetap bisa berhubungan baik dengan orang lain dan bisa memberikan pemahaman kepada yang melakukan pemberian sehingga tidak melakukannya lagi dikemudian hari. Ketiga, orang yang apabila diberi sesuatu terkadang melakukan penolakan secara halus dan terkadang terpaksa menerima karena segan atau tidak enak dengan orang yang dihadapinya. Dia tidak terpengaruh kinerja-nya dengan dan atau tanpa pemberian dari pihak lain.

Ke-empat, orang yang meminta untuk diberi sesuatu. Orang ini dengan terus terang atau terkadang secara sembunyi-sembunyi meminta “kutipan” atau imbalan diluar aturan resmi atas jasa sebelum atau setelah melakukan sesuatu pekerjaan. Kelima, orang yang bersiasat atau dengan sengaja membuat celah atau jalan, sehingga orang mau-tidak mau harus memberikan imbalan agar sesuatu pekerjaan dapat diselesaikan.

Yang terbaik diantara lima jenis orang ini adalah orang yang memegang prinsip kedua. Orang dengan katagori pertama adalah orang baik, hanya saja tatacara penyampaian penolakan terkadang harus diperhatikan. Rusak-nya hubungan dengan orang lain mungkin dapat menimbulkan kesulitan tersendiri di kemudian hari. Orang yang berada pada katagori ketiga adalah rata-rata kebanyakan orang.. rasa segan atau tidak-enakan untuk menolak karena takut di-cap sebagai orang dengan katagori pertama atau karena takut untuk merusak hubungan, atau bahkan karena berpandangan bahwa ini adalah hal yang lumrah dan tidak akan mempengaruhi kinerja dari yang bersangkutan menyebabkan orang terjebak dalam stereotype ini.

Orang dalam katagori ke-empat dan kelima, termasuk orang yang celaka..!! karena meminta sesuatu yang diluar hak-nya. Orang yang meminta imbalan diluar yang seharusnya saja sudah lumayan celaka, apalagi orang yang dengan sengaja menyiasati agar orang lain terpaksa memberikan sejumlah imbalan diluar ketentuan. Entah apapun alasannya jangan sampai kita termasuk dalam golongan ini.


Sedikit wejangan ringan namun bermakna dalam tersebut saya kutip dan saya ceritakan ulang dengan gaya bahasa saya sendiri. Saya sendiri tidak tahu siapa yang mengemukakan teori ini. Cerita ini sendiri saya dapatkan dari sebuah percakapan ringan dengan salah seorang atasan pada suatu waktu. 


Entah, sudah tak terhitung berapa kali cerita ini saya share kepada rekan-rekan yang lain. Yang sering jadi bahan diskusi kami adalah orang yang termasuk dalam katagori ketiga. Tak sedikit rekan diskusi yang menyatakan tak ada salahnya menerima imbalan selama tidak kita minta, anggap saja sebagai rejeki tambahan atau hibah dari yang memberi.. toh ada atau tidak ada pemberian tidak akan mempengaruhi kinerja kita.. Pernah juga kami berdiskusi sengit dengan salah seorang aktivis yang menyebutkan pemberian itu selayaknya diterima, karena sesungguhnya orang yang melakukan pemberian telah melakukan perhitungan secara akurat atas pemberian yang dilakukan. Selama kita masih bisa memanfaatkan pemberiaan itu secara bijaksana atau dapat digunakan untuk kepentingan umum itu adalah hal yang dianjurkan. Selanjutnya mereka memberikan gambaran mengerikan bahwa apabila pemberian itu bisa saja digunakan untuk kepentingan lain yang membahayakan atau untuk kepentingan kelompok tertentu yang dapat menyebabkan kerugian luas bagi masyarakat umum, karena pemberian itu (lagi-lagi) telah diperhitungkan dan harus dikeluarkan. *(note: mungkin gambaran tentang ‘aktivis’ ini agak sedikit membingungkan, hal ini sengaja saya lakukan karena tulisan ini saya tujukan untuk kalangan umum, sehingga tidak menyinggung kelompok tertentu).


Whatever apapun itu.. terserah orang lain berargumen tentang masalah ini.. saya adalah saya.. i’m proud to be me.. dan hingga saat ini, saya tidak berniat untuk berubah. Mungkin gambaran yang lebih sering muncul adalah saya termasuk orang yang terlihat marah ketika diberikan sesuatu diluar dari yang seharusnya. Sometimes people say.. i’m look like angger when someone step up on my pride.. Saya sepenuhnya sadar, terkadang saya lebih sering di-cap sebagai orang dengan katagori pertama. Walaupun sebenarnya saya selalu belajar untuk menjadi orang dengan katagori Kedua, orang yang tetap bisa menjalin hubungan baik dengan orang lain apapun keadaanya dan dapat memberikan pemahaman dengan baik.



Setiap manusia diberikan naluri dan logika untuk berpikir apa yang akan dilakukan. Sebuah pilihan tentu saja memiliki konsekuensi tersendiri. Tak perlu berkoar-koar seperti apa kita dan apa yang harus orang lain lakukan, biarkan saja orang lain yang menilai, biar waktu yang buktikan. Bagaimana dengan Anda, Siapa Anda? Termasuk golongan yang manakah Anda??




btw, IMHO.. seseorang yang menggunakan kekuasaanya untuk mempermudah atau memperlancar suatu pekerjaan diluar ketentuan, saya anggap sebagai "orang melakukan suatu pemberian".. entah itu dengan kekuasaan yang dia miliki atau bahkan dengan pressure yang dia gunakan karena menyalah gunakan sesuatu diluar wewenang jabatannya..
salty_fish


Pray for the best, but Prepare for the worst.. Kalimat ini selalu terngiang-ngiang di benak saya sejak berkecimpung di dunia kerja. Sebagai ‘orang teknik’ kami di didik untuk meng-kalkulasikan segala kemungkingan terburuk, sehingga andai saja keadaan buruk itu terjadi kita akan siap untuk menghadapinya. Tentu saja hasil terbaik nan sempurna adalah yang didamba.


Sekilas saya teringat cerita masa lalu.. dulu, ketika saya masih bekerja di sebuah perusahaan elektronik, kepulan kecil asap putih disertai sedikit ledakan kecil biasanya hanya membuat kami tersenyum, bahkan terkadang tertawa kecil. Pekerja dari departement lain mungkin akan terkejut melihat adegan ini, tapi tidak bagi kami. Bagi kami saat itu ini kejadian ini adalah hal yang biasa, jika kami tersenyum atau tertawa itu berarti kemungkinan terburuk yang terjadi sesuai dengan perkiraan yang telah diperhitungkan. Tentu saja saat itu kami bekerja dengan alat pelindung diri yang lengkap. Terkadang kami harus berpikir keras, andai saja kemungkinan buruk terjadi countermeasure apa yang harus diambil untuk mengatasinya.


Tapi itu adalah dunia teknik.. dimana variabel eksak dan logika masih bekerja. Situasi yang berbeda rasa-nya sulit diprediksi ketika variabel manusia muncul didalam-nya, apalagi beberapa konflik kepentingan juga terlibat didalamnya. Berbagai variabel sosial kemasyarakatan yang unik kadang muncul ke permukaan, mulai dari sikap keras dengan ancaman fisik dari masyarakat bahkan aparat sampai cara ‘halus’ dengan ancaman -7 butir telur ditambah jarum dan paku- terkadang mewarnai keseruan suatu hari. 


Terkadang saya mencoba menerka dan menyiapkan beberapa kemungkinan terburuk andai saja terjadi.. hanya saja semua prediksi seakan di jungkir-balik kan disini. Hasil akhir terkadang muncul secara tidak terduga, dan segera menjadi awal baru dengan permasalahan yang juga tak kalah kompleks. Hasil Luar biasa yang saya yakini ini adalah yang terbaik, lebih dari perhitungan matematis yang bisa dihitung.


Kerjakan saja.. tak usah banyak bicara..! Serahkan hasilnya kepada yang kuasa..

once upon a time @ Toboalay
October 2012